Review Samsung Galaxy A50s di Tahun 2021

Menginjak tahun keduanya, ponsel pintar ini masih layak sekali untuk digunakan sehari-hari. Mulai dari peforma, kualitas multimedia, hingga dukungan pembaruan perangkat lunak yang diberikan. Seperti apa pengalaman penggunaanya pada tahun 2021 ini? Mari kita ulas.

Review Samsung Galaxy A50s

Kali ini saya akan membahas sebuah ponsel pintar yang usianya terbilang sudah tidak kekinian lagi. Ini adalah Samsung Galaxy A50s yang dirilis Agustus 2019 lalu.

Dan setelah hampir setahun menggunakan Samsung Galaxy A50s ini, ada beberapa hal yang membuat saya masih mempertahankan sebagai daily driver.

Review Samsung Galaxy A50s

Layar Samsung Galaxy A50s

Ketika pertama kali melihat Samsung Galaxy A50s ini, saya terpukau dengan layarnya yang impresif. Ini adalah layar 6.4 inci dengan panel Super AMOLED.

Kelebihan layar Super AMOLED ini salah satunya adalah reproduksi warna yang baik.

Warna hitam yang ditampilkan lebih pekat dari panel lain karena ketika panel ini menampilkan warna tersebut, maka layarnya akan benar-benar redup. Jadi baterai yang digunakan akan lebih hemat.

Selain itu, hal ini juga memungkinkan produsen ponsel untuk menyematkan fitur always on display, dan sensor biometrik dalam layar. Samsung Galaxy A50s mempunyai dimensi 158.5 x 74.5 x 7.7 mm dengan berat 169 gram.

Ini terbilang tidak begitu besar, juga tidak begitu berat. Dan yang pasti… pas digenggaman. Untuk mengetik dengan satu tangan, ini juga masih nyaman.

Kamera 48MP dan Fitur Stabilisasi yang Baik

Selanjutnya adalah kamera dari Samsung Galaxy A50s. dibekali dengan tiga buah lensa pada kamera belakang yang membawa:

Kamera utama 48 MP, f/2.0, 26mm (wide), 1/2.0″, 0.8µm, PDAF

8 MP, f/2.2, 13mm (ultrawide), 1/4.0″, 1.12µm

5 MP, f/2.2, (depth)

Untuk kamera depannya, dibekali dengan kamera beresolusi 32MP (32 MP, f/2.0, 25mm (wide), 1/2.8″, 0.8µm) Kamera depan maupun kamera belakang pada Samsung A50s ini sudah mendukung perekaman hingga resolusi 4K 30 fps.

Yang paling saya sukai dari kamera ponsel ini ialah kemampuan stabilisasinya yang baik.

Walaupun tidak dibekali dengan Optical Image Stabilizer, video yang hasilkan sangat memuaskan. Apalagi, adanya super steady mode yang disematkan pada kameranya. Selain itu, terdapat juga fitur Super Slow Motion.

Baca juga: Redmi 9T: Kelebihan dan Kekurangan #MendangMending

One UI 3.1 Berbasis Android 11

Walaupun ponsel ini bukan jajaran ponsel baru, pembaruan perangkat yang diberikan oleh Samsung patut diacungi jempol.

Ketika saya menulis skrip untuk video ini saja, Samsung Galaxy A50s yang saya gunakan  ini mendapatkan pembaruan One UI 3.1 dengan basis Android 11.

Hal ini tentunya membawa fitur-fitur terbaru seperti fitur Single Take pada kameranya yang memungkinkan untuk mengambil banyak gambar dan juga video dalam sekali jepret. Mirip-miriplah seperti fitur yang ada pada flagship-nya Samsung. Mantap.

Namun, ada salah satu hal yang saya rasa kurang nyaman yakni fitur auto white ballace pada kameranya setelah update ini. Sesekali agak kacau ketika saya gunakan. Jadi sistem AWB-nya ini terus melakukan adjustment, dan hasilnya cenderung warm berlebih.

Namun, untugnya ada fitur pro yang memungkinkan untuk melakukan penyesuaian manual pada kameranya.

Security & Biometric

Perihal keamanan, Samsung Galaxy A50s ini mempunyai sensor sidik jari yang disematkan pada layarnya. Selain itu, terdapat fitur face unlock yang memanfaatkan kamera depannya.

Kemudian, untuk hal-hal lain yang masuk dalam kelebihan ponsel ini ialah adanya NFC. Bagi saya, ini adalah fitur yang wajib ada karena saya yang sudah kadung nyaman. Misalnya untuk mengecek saldo e-money maupun transfer gambar dari kamera, ke Samsung Galaxy A50s ini tanpa ribet.

Kekurangan Samsung Galaxy A50s

Selain kelebihan-kelebihan di atas, untuk masalah peforma tentu ini masih oke-oke saja. Kecuali untuk penggunaan bermain game-game berat, tentu kurang disarankan.

 Walaupun mungkin bisa dimainkan, game-game berat macam PUBG Mobile, Geshin Impact, ataupun PES 2021 agak kurang playable disettingan medium ke atas. Mau tidak mau harus bermain pada settingan paling rendahnya.

Namun untuk sosial media, ini masih sangat lancar dan tidak ada masalah.

Yang saya gunakan ini adalah varian 4/64 GB. Untuk pindah-pindah aplikasi, masih terbilang cukup lancar.

Kesimpulan

Tidak bisa dipungkiri, ponsel rilisan 2019 ini masih sangat nyaman untuk penggunaan casual saya sehari-hari. Secara, saya yang sudah tidak lagi bermain game lagi, merasa tidak ada masalah dengan peformanya.

Penggunaan untuk sosial media, komunikasi, dokumentasi masih sangat cukup.

Hanya saja, memang kurang direkomendasikan untuk kawan-kawan yang suka bermain game-game berat.

Untuk harga, yang dulu pada awal rilisnya sebesar 4,99 juta sekarang sudah turun jauh. Di marketplace, kawan-kawan dapat menjumpainya dengan range harga 2-3 juta untuk unit second, dan 3 jutaan untuk unit barunya.

Bagaimana? Tertarik? Tentu ini kembali ke kebutuhan kawan-kawan yah.

Yaps, terima kasih sudah menonton. Jangan lupa untuk subscribe kanal YouTube ini, tekan like jika kalian suka. Dan bagaimana menurut kawan-kawan soal Samsung Galaxy A50s ini. Tulis di kolom komentar dibawah.

Saya Dedi Styawan, pamit undur diri.

Video Review Samsung Galaxy A50s

Beli smartphone ex-review ini melalui: Tokopedia

Bagikan:

Halo! Saya Dedi Styawan. Saya tech-content creator dan juga seorang penikmat teknologi. Saya sangat antusias dengan teknologi terutama gadget!

Tinggalkan komentar